Selasa, 11 September 2012

ILMU RESEP

MAKALAH ILMU RESEP
DIARE DAN PENGOBATANNYA

OLEH:
ADAM IMSANESIA/09.521
ANDAR SURYANTO/09.522
DHUWI LIANA SARI/09.524
FIDHIA AULIARTY/09.530
ROLAND WAKIT ABDULLAH/09.539
SEPTIAN DAMAYANTI/09.541

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
SUNAN GIRI PONOROGO
2012



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari kiamat.
Segala puji bagi Alllah atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Diare dan pengobatannnya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini antara lain:
1.    Dra. Endang, M.Kes.,Apt. selaku dosen mata kuliah ilmu resep
2.    Elly Tri Susiani, S. Km selaku asisten dosen mata kuliah ilmu resep
3.    Semua pihak terkait yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini ke depan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis dan pembaca.

Ponorogo, 12 Juni 2012


Penulis 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Diare merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat. Penyakit ini dapat disebabkan beberapa faktor seperti makanan dan infeksi yang disebabkan mikroorganisme.  Banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang bagaimana penanganan penyakit ini. Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan sistem ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa di antaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock hipovolemia, gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian.
Survai Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) 2006 menunjukan kejadian diare pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1000 pendududk yang terjadi 1 – 2 kali per tahun pada anak-anak berusia 5 thn. Diare menepati urutan  ke tiga penyebab kematian bayi. Padahal diare merupakan penyakit yang pencegahannya tergolong sederhana yaitu  hanya dengan mencuci tangan. Riset membuktikan bahwa mencuci tangan dengan sabun merupakan cara termudah membasmi kuman dan bakteri penyebab diare (www.medianindonesiaonline.com ). Pada makalah ini dibahas tentang diare dan penyembuhannya.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian diare?
2.    Apa saja jenis diare?
3.    Apa penyebab diare?
4.    Bagaimana gejala diare?
5.    Bagaimana penularan diare?
6.    Apa dampak dari diare?
7.    Bagaimana pencegahan diare
8.    Bagaimana penyembuhan diare?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian diare.
2.    Untuk mengetahui apa jenis diare.
3.    Untuk mengetahui apa saja penyebab diare.
4.    Untuk mengetahui gejala diare.
5.    Untuk mengetahui cara penularan diare.
6.    Untuk mengetahui dampak dari diare.
7.    Untuk mengetahui cara pencegahan diare
8.    Untuk mengetahui penyembuhan diare.







BAB III
PEMBAHASAN

    Pada  makalah ini dibahas tentang: pengertian diare,  apa jenis diare,  apa saja penyebab diare, gejala diare,  cara penularan diare, dampak dari diare., cara pencegahan diare dan  penyembuhan diare.

A.    Pengertian Diare
    Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Menurut Haroen N, S. Suraatmaja, dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Menurut C.L Betz, dan L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi, dan Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
    Diare didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja dan tinja air dikeluarkan tiga  kali atau lebih per hari (Ramaiah, 2007: 13).
    Diare tejadi akibat pencernaan bakteri E.COLI terhadap makanan. Bakteri ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk mencegah terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus hygenis. Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih (Widjaja. 2005:26 ).





B.    Jenis-jenis Diare
     Ada tiga jenis diare menurut Ramaiah (2007: 14 ) yaitu:
a.    Diare  cair akut
Ciri-cirinya  adalah :
a.    Gejalanya  mulai secara tiba-tiba
b.    Tinjanya encer dan cair
c.     Pemulihan  biasanya terjadi dalam waktu 3-7 hari
2.    Disentri
Ciri-cirinya adalah:
a.    Adanya  darah dalam tinja
b.     Disertai  dengan kram perut
c.    Nafsu  makan berkurang dan berat badan menurun
3.    Diare  yang menetap
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a.    Penularan  tinja encer dan di sertai darah
b.     Gejala berlangsung lebih dari 14 hari
c.    Ada  penurunan berat badan

C.    Penyebab Diare
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor sebagai berikut :
1.    Faktor infeksi
Faktor infeksi terbagi atas 2 bagian :
a.    Infeksi Enteral
Infeksi  enteral adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.infeksi ini meliputi antara lain :
    Infeksi bakteri     : vibro, E.Coli, yersinia , dll
     Infeksi virus         : anedovirus, rotavirus, dll
     Infeksi parasit      : cacing, jamur, protozoa
b.    Infeksi Parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti :
2.    faktor malabsorbsi
a.    Malabsorbsi karbohidrat
b.    Malabsorbsi lemak
c.     Malabsorbsi protein
3.    faktor makanan
a.    Makanan basi
b.    Makanan beracun, dll
4.    faktor fisikologist
a.    merasa takut
b.     meras cemas



D.    Gejala Diare
Menurut Widoyono ( 2005: 149 ) tanda dan gejala diare adalah sebgai berikut:
1.   Gejala umum
a.    Berak  cair atau lembek dan sering
b.     Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
c.     Demam,  dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
d.    Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, keteganagn kulit menurun, apatis, gelisah, dll   
2.   Gejala spesifik
a. Vibrio  cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berabu amis.
b. Disenteriform : tinja belendir dan berdarah
Sedangkan menurut Widjaja ( 2005 :26 ) menjelaskan bahwa ada beberapa gejala terjadinya diare  :
c.    Buang-buang air
d.      Nyeri atau mulas di lambung
e.     Dehidrasi
f.    Mata cekung
g.    Kulit berkerut
h.        Anak menjadi cengeng dan haus
i.          Air kencing sedikit
Faktor-fakor yang meningkatkan resiko diare.
    Menurut Ramaih ( 2007: 18-19 ) menyatakan ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko diare sebagai berikut :
1.    Faktor Lingkungan
d.    Pasokan air tidak memadai
e.    Air terkontaminasi oleh tinja
f.    Fasilitas kebersihan kurang
g.     Kebersihan pribadi buruk : mis tidak mencuci tangan setelah buang air
h.     Kebersihan  rumah buruk : mis tidak membuang tinja anak di WC
i.      Penyiapan  dan penyimpana makanan yang tidak hygenis
2.    Faktor  Individu
a.      Kurang gizi, frekuensi, durasi, dan keparahan diare lebih  tinggi  pada anak-anak yang kurang gizi.
b.       Buruk dan kurangnya mekanisme pertahanan alami tubuh.
c.      Produksi asam lambung berkurang
d.    Gerakan pada usus berkurang, yang mempengaruhi aliran makanan yang normal.

E.    Cara Penularan Diare
Widjaja ( 2005: 148-149 ) penularan diare dapat melalui :
1.    Melalui air, yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang telah tercemar, baik  tercemar dari sumber nya maupun tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah. Pencemaran di rumah terjadi apabila penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air naik pada saat dari tempat penyimpanan.
2.     Melalui tinja yang terinfeksi, tinja yang terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut di hingggapai binatang dan kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan tersebut dapat menularkan diare kepada orang yang memakannya.

F.    Dampak Diare
1.    Dehidrasi ringan, Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
2.    Dehidrasi Sedang, Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
3.    Dehidrasi Berat, Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
http://www.lagalus.com/2011/11/dampak-diare.html
G.    Cara Pencegahan Diare
Penyakit diare dapat dicegah melalui ( Widoyono, 2005: 151 )
1.       Menggunakan air bersih
Tanda-tanda air bersih :
a.    Tidak berwarna
b.    Tidak berbau
c.     Tidak berasa
2.    Memasak air sampai mendidih sebolum diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit.
3.     Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.

H.    Cara Pengobatan Diare
1.    Pengobatan Diare pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
Cara membuat larutan gula garam
•    Gula satu sendok teh penuh
•    Garam ¼ sendok teh
•    Air masak satu gelas
•    Campur diaduk sampai larut

Cara membuat oralit
•    Sediakan satu gelas (200 ml) air yang telah dimasak
•    Masukkan satu bungkus oralit kedalam gelas
•    Aduk sampai larut
Takaran pemberian oralit untuk penderita Diare
•    Di bawah 1 tahun : 3 jam pertama 1.5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret
•    Di bawah 5 tahun : 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
•    Anak di atas 5 tahun : 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret
•    Anak diatas 12 tahun dan dewasa : 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret

2.    Pengobatan Diare pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian:

a. Untuk anak umur 1 bl - 2 tahun berat badan 3 - 10 kg
    1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
    7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
    16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit

b. Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
    1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).

c.    Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
    1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
    7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
    16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.

d.    Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
    Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½%.
    Kecepatan: 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).

e.    Untuk bayi berat badan lahir rendah
    Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).
http://www.lagalus.com/2011/11/pengobatan-diare.html  
Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide. Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare. Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif. Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus. Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Uraian obat Diare
1.    Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa anti diare ini memberikan hasil klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti diare pertama yang cara kerjanya mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang ditimbulkannya sangat minimal.
2.    Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara emeperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
3.    Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
o    Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi intestinal biasa seperti kloroyodokuin.
o    Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
4.    Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
http://medicastore.com/apotik_online/obat_pencernaan/obat_diare.htm





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang berjudul Diare dan Pengobatannya dapat disimpulkan:
1.    Diare  adalah suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalm kepadatan dan karakter tinja, tinja yang dikeluarkan lebih dari tiga kali sehari.
2.    Ada tiga jenis diare yaitu: diare cair akut, disentri dan diare yang menetap.
3.    Faktor-faktor terjadinya diare yaitu: faktor lingkungan dan faktor individu.
4.    Tanda  dan gejala diare, gejala umum ( berak/tinja cair, muntah, demam dan gejala dehidrasi). Gejala  spesifik (tinja berlindir dan berdarah)
5.    penularan diare melalui air dan tinja.
6.     pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara menggunakan air bersih, memasak air sampai mendidih dan membuang tinja dengan benar.
7.    Pengobatan Diare pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
8.    Pengobatan Diare pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian: untuk anak umur 1 bl - 2 tahun berat badan 3 - 10 kg, untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg, untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg, untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg, untuk bayi berat badan lahir rendah.
9.    Uraian obat Diare: Racecordil, Loperamide, Nifuroxazide, Dioctahedral smectite
B.    Saran
1.    Biasakanlah  untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena  diare.
2.    Tingkatkan kesehatan baik individu maupun lingkungan, agar tidak terserang penyakit.
3.    Masaklah air minum sampai mendidih.
4.    Cucilah tangan sebelum dan sesudah makan.
5.    Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil(BAK) di kakus (WC).
6.    Pengobatan diare perlu adanya penanganan yang tepat berdasar penyebabnya.
7.    Agar  penularan diare tidak meluas, segera lakukan pengobatan diare sejak dini.


















DAFTAR PUSTAKA

Ramaiah,Safitri. 2007. All You Wanted To Know about Diare. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Popular

Suryadi, dkk. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya.

Widjaja. 2007. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Lifesstile News. 2011. Pengobatan Diare, (Online). Tersedia:

http://www.lagalus.com/2011/11/pengobatan-diare.html. 6 Juni 2012


Medicastore. 2006. Obat Diare, (Online). Tersedia:

http://medicastore.com/apotik_online/obat_pencernaan/obat_diare.htm.
12 Juni 2012.

1 komentar:

  1. Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.

    BalasHapus