Selasa, 11 September 2012

PRAKTIKUM KROMATOGRAFI

LAPORAN KROMATOGRAFI
IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANYL YELLOW
PADA JAJANAN ANAK SD SE KEC. JETIS
KABUPATEN PONOROGO

Oleh      :
1.    Dwi Oktavianingrum/09.526
2.    Fidhia Auliarty/09.530
3.    Irma Noviyana/09.532
4.    Rolan Wakit Abdullah/09.539

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
SUNAN GIRI PONOROGO
2010/2011
KATA PENGANTAR
         Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan “LAPORAN KROMATOGRAFI IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANYL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD SE- KEC. JETIS KABUPATEN PONOROGO” sebagai persyaratan tugas mata kuliyah kromatografi.
         Kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan  bantuan dan dorongan kepada kami, yaitu :
1.    Ibu pegy Pradika M,S.Farm, Apt selaku dosen mata kuliyah kromatografi.
2.    Ibu Kustyaning, Amd selaku asisten dosen yang telah membantu dalam praktek mata kuliyah kromatografi.
3.    Semua pihak terkait yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
          Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari adanya kekurangan. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun.
          Akhir kata, kami mengharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi AKAFARMA SUNAN GIRI umumnya.




                                                                                             Ponorogo, 30 Januari 2011

Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
 A.LATAR BELAKANG
       Dewasa ini, industri makanan berkembang begitu pesat.Dari industri rumahan hingga industri berskala besar tumbuh menjamur di masyarakat, harga yang di tawarkan pun berfariasi dari harga kantong rakyat hingga kantong pejabat.
       Seiring berkembangnya zaman dan banyaknya industry makanan yang berdiri, mengakibatkan ketatnya persaingan sehingga mereka melakukan banyak inovasi dan kreasi dengan tujuan dapat menarik konsumen untuk membelinya.Diantaranya, dengan menambahkan bahan tambahan makanan yang salah satunya adalah zat pewarna makanan.
       Berdasarkan penelitian dan penelusuran Balai Pengawasan Obat dan Makanan dan Dinas Kesehatan, masih banyak di temukan produsen yang melakukan kecurangan dengan menambahkan bahan pewarna sintetis, yang tentunya merugikan konsumen yaitu dalam penggunaan Rhodamin B dan Methanyl Yellow sebagai zat pewarna makanan.
       Kita ketahui bersama, Rhodamin B dan Methanyl Yellow memiliki warna yang cerah dan menarik.Tentunya hal itu dapat menggoda setiap orang yang melihatnya, salah satunya anak-anak SD.
       Anak SD adalah lahan pemasaran yang strategis bagi industri makanan, ini dapat di buktikan dengan banyaknya makanan yang di jajakan d sekolah-sekolah Dasar, seperti : Kue, pentol, es, manisan, dll yang tentunya sangat di sukai anak-anak.
      Anak-anak cenderung menyukai makanan yang berwarna, hal ini di manfaatkan produsen nakal untuk menambahkan zat pewarna sintetis seperti Rhodamin B dan Methanyl Yellow. Di banding zat pewarna makanan, harga Rhodamin B dan Methanyl Yellow lebih murah dan warnanya lebih cerah dan menarik yang tentunya lebih di sukai anak-anak.
     Berdasarkan latar belakang tersebut, disini kami ingin mengidentifikasi adakah kandungan Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada jajanan anak SD.
 B.RUMUSAN MASALAH
       Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat di ambil adalah :
    Adakah Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada jajanan anak SD?
 C.TUJUAN PENELITIAN
      Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuandari penelitian ini adalah :
    Untuk mengidentifikasi adakah Rhodamin B dan Methanyl Yellow dalam jajanan anak SD?
 D.KEGUNAAN PENELITIAN
     Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya mata kuliyah kromatografi mengenai analisa makanan dan minuman.
 E.METODE PENELITIAN
     Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kromatografi lapis tipis dengan menggunakan silica gel sebagai fase diamnya, dan etil asetat, amoniak 9%, dan methanol sebagai fase geraknya.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 A.TINJAUAN MENGENAI RHODAMIN B
         Rhodamin B merupakan pewarna yang di pakai untuk industry cat, tekstil, dan kertas.Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan dan merupakan cat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), serta konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
         Rhodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk Kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpencar (berfluorescensi).Seringkali Rhodamin B di salah gunakan untuk pewarna makanan dan kosmetik, missal : lipstick, dll.
    Tanda dan gejala akut bila terpapar Rhodamin B :
    Jika tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
    Jika terkena kulit, dapat menimbulkan iritasi kulit.
    Jika terkena mata, dapat menimbulkan iritasi mata, mata kemerahan, oedema pada kelopak mata.
    Jika terhirup, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.

    Tindakan yang bisa di lakukan bila terpapar Rhodamin B :
    Bila terkena kulit : lepaskan pakaian, perhiasan, sepatu penderita yang terkontaminasi/terkena Rhodamin B, cuci kulit dengan sabun dan air mengalir, selama kurang lebih 15 s/d 20 menit, bila perlu hubungi dokter.
    Bila terkena mata : bilas dengan air mengalir atau larutan fisiologis, mata di kedip-kedipkan sampai di pastikan sisa Rhodamin B sudah tidak ada lagi/bersih.
    Bila tertelan dan terjadi muntah : letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernafasan.
    Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi, bila perlu hubungi dokter.

    Ciri-ciri makanan yang mengandung Rhodamin B :
    Warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik.
    Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirup atau limun).
    Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
    Baunya tidak alami sesuai makanannya.


 B. TINJAUAN MENGENAI METHANYL YELLOW
     Methanyl yellow merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk padat berwarna kuning kecoklatan.Biasanya digunaan untuk pewarna tekstil dan cat.Methanyl yellow bayak disalahgunakan untuk minuman, lipstick, mie, krupuk, obat-obatan, dan makanan.
Pengaruh untuk kesehatan dalam paparan waktu lama dapat menyebabkan kankerpada saluran kemih,dan kandung kemih. Jika kena mata akan menimbulkan gangguan mata, penglihatan, jadi kabur. Jika terhirup menimbulkan gangguan iritasi pada saluran pernafasan. Dalam jumlah banyak,bisa menimbulkan kerusakan jaringan dan peradangan ginjal. Jika terkena kulit menyebabkan iritasi.

 C. TINJAUAN MENGENAI KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS(KLT)
Prinsip Dasar    :Perbedaan adsorbsi/partisi oleh fase diam dibawah gerakan eluen.
Fase diam    :Umumnya silica gel+CaSO4
Keunggulan KLT     :Eluasi lebih cepat dibanding Kromatografi kertas
    Efek talling kecil
    Dapat digunakan untuk zat yang bersifat korosif
    Sampel yang digunakan sedikit


BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian
1.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian esksperimental
2.    Metode Pelaksanaan
Untuk mengidentifikasi Rhodamin B dan Methanyl Yellow dalam jajanan anak sekolah dasar. Penyusun menggunakan metode kromatografi lapis tipis.
B.    Populasi
Untuk pengambilan  tempat,penyusun menggunakan metode sampling non probably, dimana tempat  yang dipilih secara sengaja yaitu Sekolah Dasar di kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.
C.    Sampel
Sampel yang di gunakan di ambil dari 2 tempat yang berbeda yaitu SDN I Josari, dan SDN I Wonoketro Kec. Jetis, Kab.Ponorogo.













BAB IV
PELAKSANAAN

1.    Waktu dan pelaksanaan
Penelitian pelaksanaan pada bulan desember 2010, tempat yang di pilih 2 SD di Kec. Jetis kabupaten Ponorogo yaitu SDN I Wonoketro dan SDN I Josari.

2.    Alat dan Bahan

•    Alat  :
    Chamber
    Kaca Arloji
    Beaker Glass
    Pipet Tetes
    Pipa Kapiler
    Erlenmeyer
    Batang Pengaduk
    Batang Pengaduk
    Cawan Penguap
    Waterbath
    Gelas Ukur
    Hair Dryer
    Kertas Saring
    Sumbu dan Tungku
    Lempeng KLT, silica gel GF 254 nm




•    Bahan :
    As. Asetat 6%
    Amoniak 9%, 10%
    Amoniak Alkohol 2%
    Metanol

    Bulu domba bebas lemak
    Baku Rhodamin B 0,1%
    Baku Methanyl Yellow 0,1%
    Sampel
    Air Destilasi


3.    Prosedur Kerja
•    Sampel di rendam selama 1minggu dengan menggunakan amoniak alkohol 2% kemudian tutup.
•    Filtrat di saring dalam beaker glass.
•    Kemudian di tambahkan bulu domba yang bebas lemak.
•    Tambahkan As.Asetat 6%.
•    Di panaskan hingga warna pada filtrate tertarik pada bulu domba.
•    Bulu domba di cuci dengan air, kemudian masukkan dalam beaker glass dan di tambahkan amoniak 10%.
•    Filtrat diuapkan hingga warna pada bulu domba luntur dan filtrat tinggal sedikit.
•    Kemudian totolkan pada lempeng KLT beserta baku Rhodamin B dan Methanyl Yellow 0,1%
•    Bercak dilihat pada penampak noda sinar UV 254 nm.

Pembuatan Reagen
Eluen        =Etil asetat:amonoiak 9%:methanol(15:3: 9%:methanol(15:3:3)
Etil asetat     =15/21 x 60 ml
Amoniak 9%    =3/21 x60 ml










BAB V
HASIL PENGAMATAN










    Bentuk    Warna    Harga Rf
SP1    Lonjong    Merah    0
SP2    ½ Lingkaran    Kuning    0
R    Lonjong    Merah    0,55
M    Lonjong     Kuning    0,61

Keterangan :
                       SP1=Saos pentol
                       SP2=Es Kiko
        R=Baku Rhodamin B
        M=Baku Methanyl yellow





BAB VI
PEMBAHASAN
    Konsentrasi larutan yang di buat harus tepat.
    Homogenisasi sampel harus di lakukan dengan sempurna.
    Filtrasi harus di lakukan sampai hasil filtrate terpisah sempurna.
    Bulu domba di gunakan untuk menyerap warna Rhodamin B dan Methanyl Yellow.
    Penotolan harus di lakukan secara tepat.




BAB VII
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian identifikasi Rhodamin B dan Methanyl Yello pada jajanan anak SD di Kec.Jetis di peroleh data bahwa sampel berupa saos pentol dan es kiko tidak mengandung Rhodamin B dan Methanyl Yellow, ini di ketahui dengan bentuk dan harga Rf yang berbeda dengan baku pembanding.
B.    Saran
Penulis berharap agar adanya penelitian berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar